Pages

Friday, July 24, 2009

Pendidikan (yang katanya) Milik Negeri

Aktivitas gw setahun terakhir ini bersentuhan langsung dengan pendidikan. Dari jaman masih mahasiswa sampai dah gak mahasiswa lagi, sistem pendidikan di Indonesia terus mengalami perubahan. Ada yang pro...ada yang kontra...yang namanya perubahan pasti tidak selalu mudah untuk diterima.

Ada banyak "ide-ide" pemerintah yang diwujudkan selama kurun waktu lima tahun terakhir. Termasuk sekolah gratis yang kerap didengungkan selama kampanye pilpres. Pada kenyataannya kondisi di lapangan tidak semanis dan semudah yang digaungkan oleh pemerintah. Program sekolah gratis tidak diikuti oleh peningkatan mutu pengajaran. Program BOS ada yang mengalir ke tempat yang berbeda. UN yang hanya jadi formalitas pendidikan. Banyak lah....

Untuk yang hidup di kota-kota besar atau ibukota propinsi pasti ada sekolah negeri yang punya embel-embel SBI atw sekolah berstandar internasional. Mungkin SBI ini awalnya ingin melahirkan siswa-siswi yang kompetitif secara global. Di kota besar pasti bertaburan tuh SBI, apalagi sampai ada sekolah negeri yang full SBI tanpa kelas "biasa" atau reguler. Padahal yang namanya sekolah negeri idealnya kualitasnya seragam.

Kalau misalnya ada yang iseng buat survey,,,kira" berapa persen sih anak-anak SBI itu yang berasal dari keluarga kurang mampu? Kl gw lihat secara sepintas sepertinya memang sistem ini ramah pada orang-orang yang bermodal. Kalau begitu pertanyaannya adalah...bisakah anak kurang mampu berstandar internasional?

Jaman pada susah...semua lini pendidikan butuh uang yang tidak sedikit. Dari play group sampai kuliah. Kalau sudah begini...jangan-jangan nanti semua akan punya mind set apapun caranya yang penting balik modal. Lalu....??!!!

Regards,
Eny Widiya

0 comments: