Pages

Tuesday, November 18, 2008

Reunion

Gw ngefans bgt ama film Titanic, udah selusin lebih kali gw nonton. Even filmnya begitu panjanggggg, tapi kaga kerasa hingga akhir. Panteslah kl ni film bisa nyapu Oscar.

Setelah Titanic, Leo-Kate belum pernah main bareng lagi di film layar lebar. Nah...kabar baik buat yang kangen ama mereka berdua. Taun ini, Leo-Kate main bareng di film "Revolutionary Road". Ceritanya kayanya agak mundur ke belakang, rada oldies gitu kalii.

Film ini dah gw tek buat 'wajib nonton' movie. Kangeeennnn mereka berdua.

Regards,
Eny Widiya

Monday, November 17, 2008

Kalah dan Menang itu Biasa...really??

Demokrasi di Indonesia umurnya bisa dibilang masih muda. Muncul setelah adanya (so called) gerakan repormasi di Indonesia. Sampai saat ini yang namanya proses demokrasi tetap berkembang.

Setelah reformasi banyak hal yang mengalami perubahan ataupun penyesuaian. Ambil contoh aja tentang pemilihan pemimpin, baik tingkat nasional atau daerah. Sekarang ini jamannya pemilihan langsung, tidak lagi dengan sistem penunjukkan seperti sebelumnya. Bisa dikatakan, sekarang rakyat (harusnya) mempunyai kekuasaan dan keleluasaan untuk menentukan arah-mengoreksi sampai memilih pemimpin yang diinginkan.

Sesuai dengan semangat demokrasi itulah, pemilihan pemimpin dilakukan secara langsung. Tetapi karena keterbatasan pemahaman aturan dan proses demokrasi yang baik, sampai saat ini pelaksanaan pemilihan pemimpin terutama Pilkada masih banyak menimbulkan masalah. Masalah ini timbul baik dari awal masa sosialisasi, kampanye, pemilihan bahkan sampai penetapan hasil. Dengan banyaknya jumlah propinsi, kabupaten dan kota bahkan sampai tingkat desa, menyebabkan proses pilkada menjadi 'acara' yang sering terdengar. Syukur kalau positif...tapi sepertinya banyak negatifnya deh v^_^. Mulai dari kecurangan saat kampanye sampai tidak-terima pada hasil pemilihan yang sudah dilakukan.

Proses demokrasi adalah proses pembelajaran dan pendewasaan, terutama dalam berpolitik. Entah kenapa, sepertinya ada sebagian oknum yang malah melakukan pembodohan publik atau masyarakat untuk kepentingan sesaat. Idealnya adalah semua sama-sama melangkah maju ke pemahaman yang lebih baik. Kalau menurut pendapat saya, pemimpin yang berhasil adalah yang mampu meningkatkan harkat dan martabat orang-orang yang dipimpinnya. Tanpa hal itu, maka amanah yang diberikan akan menjadi sia-sia, baik dimata manusia atau di mata Tuhan.

Dalam pemilihan kalah atau menang adalah pilihan yang mutlak dan tidak bisa ditawar. Tetapi hal yang juga tidak kalah penting adalah proses yang dijalankan untuk mencapai tujuan akhir tersebut. Kemenangan yang disertai proses tidak baik, nantinya akan berimbas kembali cepat atau lambat. Kedewasaan dan pemahaman mutlak dipunyai oleh siapa saja yang ingin belajar berdemokrasi dan berproses.

Regards,
Eny Widiya

Sunday, November 09, 2008

Bara: Metropolitan kampus

Buat anak-anak ipebe pasti dah akrab ama yang namanya Bara alias Babakan Raya. Sumber segala kebutuhan hidup manusia, mulai dari makanan, potokopian sampai tempat kredit hwehehehehe. Yang pasti we can't live without Bara.

Selama tahun-tahun kehdupan gw jadi mahasiswa, gw dah lihat perubahan Bara dari TPB ampe sekarang. Jaman dulu (uzur bgt gak siyy gw...) Bara masih berupa jalan kasar, yang kalau ujan beceknya setengah mati. Kalau ujan, lu bisa berenang tuh di jalan...becanda... Buat yang inget jalan Bara taun 2002-2003an tuh bikin alergi melangkah kalo lg musim ujan, which is kaga bisa diperkirakan datengnya di Bogor tercinta ini.

Sekarang siy Bara udah mulus...jalannya dah diaspal rapi. Karena jalannya udah bagus, otomatis berdampak pada mudahnya konsumen" berseliweran. Faktor itu dan juga faktor makin banyaknya mahasiswa ipb di darmaga yang bikin usaha di Bara makin rame. Kios-kios bertebaran sepanjang jalan, belum juga kaki limanya. Yang cari makan, cari hiburan, cari temen sampai cari kecengan ngumpul di Bara. Berhubung kalau ke KOta ongkos mahal dan perjalanan rada lama, Bara jadi pilihan utama deh.

Bara is METROPOLITANNYA Darmaga. Segalanya ada disini, Bateng ama Balio aja masih kalah pamor. Kalau lagi pulang kampung pasti kangen dengan Bara yang fotokopinya murah, akses internetnya bejibun dan murah, pelayannnya cepat dan efisien (kl gak, pasti ditinggalin massa).

Regards,
Eny Widiya

Bogor Ujan Deuy!!

Yang namanya Bogor, kurang seru emang kalo gak ujan. Setelah hari-hari yang panas luar biasa, akhirnya Bogor ujan juga. SEbenernya gak ada official time buat ujan di Bogor. Mau musim kemarau, musim ujan, musim mangga atau musim duku...teteup aja ujan di Bogor suka-suka datengnya.

Yang bikin ujan kali ini lebih bermakna dibanding ujan yang biasanya adalah pelengkapnya itu loh... Ujannya udah sepaket ama guntur gede adam petir yng dahsyat, menyeramkan lah pokoknya.

Ujan bikin gak bisa kemana-mana. Pernah minggu lalu ujan dari sore ampe malem, gw kelaperan berat dan kaga bisa keluar soalnya gak punya payung. Hiks...jadilah gw harus menunggu ujan agak reda sebelum pegi beli makan di Bara.

With all of the rain story....I still love Bogor!!

Regards,
Eny Widiya