Demokrasi di Indonesia umurnya bisa dibilang masih muda. Muncul setelah adanya (so called) gerakan repormasi di Indonesia. Sampai saat ini yang namanya proses demokrasi tetap berkembang.
Setelah reformasi banyak hal yang mengalami perubahan ataupun penyesuaian. Ambil contoh aja tentang pemilihan pemimpin, baik tingkat nasional atau daerah. Sekarang ini jamannya pemilihan langsung, tidak lagi dengan sistem penunjukkan seperti sebelumnya. Bisa dikatakan, sekarang rakyat (harusnya) mempunyai kekuasaan dan keleluasaan untuk menentukan arah-mengoreksi sampai memilih pemimpin yang diinginkan.
Sesuai dengan semangat demokrasi itulah, pemilihan pemimpin dilakukan secara langsung. Tetapi karena keterbatasan pemahaman aturan dan proses demokrasi yang baik, sampai saat ini pelaksanaan pemilihan pemimpin terutama Pilkada masih banyak menimbulkan masalah. Masalah ini timbul baik dari awal masa sosialisasi, kampanye, pemilihan bahkan sampai penetapan hasil. Dengan banyaknya jumlah propinsi, kabupaten dan kota bahkan sampai tingkat desa, menyebabkan proses pilkada menjadi 'acara' yang sering terdengar. Syukur kalau positif...tapi sepertinya banyak negatifnya deh v^_^. Mulai dari kecurangan saat kampanye sampai tidak-terima pada hasil pemilihan yang sudah dilakukan.
Proses demokrasi adalah proses pembelajaran dan pendewasaan, terutama dalam berpolitik. Entah kenapa, sepertinya ada sebagian oknum yang malah melakukan pembodohan publik atau masyarakat untuk kepentingan sesaat. Idealnya adalah semua sama-sama melangkah maju ke pemahaman yang lebih baik. Kalau menurut pendapat saya, pemimpin yang berhasil adalah yang mampu meningkatkan harkat dan martabat orang-orang yang dipimpinnya. Tanpa hal itu, maka amanah yang diberikan akan menjadi sia-sia, baik dimata manusia atau di mata Tuhan.
Dalam pemilihan kalah atau menang adalah pilihan yang mutlak dan tidak bisa ditawar. Tetapi hal yang juga tidak kalah penting adalah proses yang dijalankan untuk mencapai tujuan akhir tersebut. Kemenangan yang disertai proses tidak baik, nantinya akan berimbas kembali cepat atau lambat. Kedewasaan dan pemahaman mutlak dipunyai oleh siapa saja yang ingin belajar berdemokrasi dan berproses.
Regards,
Eny Widiya
Monday, November 17, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment